Jumat, 25 Januari 2019

Konflik

Apa itu Konflik?
Dan apa cara menyelesaikan Konflik?

Jawab
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere  yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Cara Menyelesaikan Konflik
1. Terjemahkan apa yang sebenarnya Anda inginkan
Saat perdebatan dengan teman, kakak, rekan kerja, atau siapapun, dan suasana makin panas, Anda akan mudah sekali terbawa emosi. Bukan saat yang tepat untuk bernegosiasi untuk mencari solusi bersama. Berhentilah untuk selalu berusaha memecahkan segala macam persoalan. Hentikan perdebatan, lalu mulai tuliskan perasaan Anda, atau cari teman yang dipercaya untuk mendengarkan masalah Anda. Intinya, cara ini membantu Anda memikirkan hasil atau solusi yang paling tepat. Mengambil keputusan saat pikiran dikuasai amarah hanya akan membuat Anda mencari-cari alasan pembenaran dan menyalahkan orang lain.
2. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi
Ketika Anda sudah mengontrol pikiran Anda dengan lebih tenang, Anda akan lebih mudah menghadapi orang lain. Jangan sekali-kali berasumsi bahwa Anda tahu betul sumber masalahnya berdasarkan apa yang dikatakan atau dipikirkan orang lain. Cari tahu sumber masalah dengan mengumpulkan sebanyak mungkin data dan fakta sebelum mulai membicarakan solusi. Misalkan, pasangan Anda kesal karena tagihan membludak akibat belanja keperluan rumah tangga. Daripada membalas dengan bentakan dan amarah, lebih baik tanyakan apa yang membuat ia kesal dengan anggaran yang sudah Anda buat. Apakah menurutnya Anda belanja lebih banyak darinya? Apakah Anda harus melakukan pengurangan, atau memang penggunaan uang harus diperketat? Lakukan riset kecil-kecilan, bandingkan dengan pengeluaran rumah tangga pada umumnya (dengan standar tertentu), lalu diskusikan perbandingan tersebut dengan keluhan suami. Berusaha memahami posisi orang lain (lawan bicara) akan memudahkan Anda untuk mencari solusi bersama.
3. Tetapkan bentuk proses negosiasi
Jika pikiran sudah tenang dan terkontrol, tentukan kepada siapa Anda ingin bicara dan menegosiasikan masalah, kapan dan dimana tempat yang paling tepat. Persiapan ini penting untuk menciptakan kenyamanan bagi kedua belah pihak yang berseteru. Siapkan juga alur pembicaraan dan agendanya, sepakati bersama siapa yang memulai pembicaraan. Siapkan waktu khusus untuk menyelesaikan masalah. Hal ini untuk menunjukkan itikad baik Anda.
4. Sampaikan pesan yang tepat
Mulailah berdiskusi untuk mencari solusi dengan memunculkan sejumlah saran dan ide. Tunjukkan bahwa Anda mempunyai niat serius untuk memperbaiki keadaan. Katakan juga bahwa niat baik ini adalah untuk mencari solusi yang bisa disepakati dan dijalankan untuk kebaikan bersama. Tak cukup hanya dengan ucapan, Anda juga harus menyelesaikan masalah dengan menunjukkan perilaku yang mendukung ke arah positif. Sikap tubuh yang keliru, yang menunjukkan emosi, bisa memperkeruh suasana.

Manusia dan Pandangan Hidup

1. Apabila waktu hidup anda di dunia tinggal 30 hari lagi, apa hal terakhir yang ingin anda lakukan?
2. Apa cita-cita anda ketika masih kecil (berusia dibawah 10 tahun)?

Jawab
1. Ketika hidup saya tersisa 30 hari lagi, yang pertama saya akan meminta maaf kepada semua orang yang saya kenal, lalu tidak lupa saya juga untuk terus beribadah kepada Allah seperti sholat, mengaji, dan juga tidak lupa bersedekah lalu saya juga tidak lupa untuk mengingat-ingat kepada siapa saja saya punya hutang dan saya akan memanfaatkan 30 hari terakhir hidup saya di dunia untuk berbuat kebaikan walaupun sebagai manusia saya tidak luput dari dosa terutama untuk orang tua saya, saya akan meminta maaf sebesar-besarnya

2. Ketika kecil saya pernah bercita-cita menjadi angkasawan / astronot entah kenapa saya dulu pernah tertarik dengan dunia luar angkasa sangat menarik hingga saya ingin bercita cita menjadi astronot.

Sabtu, 15 Desember 2018

Manusia dan Penderitaan

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.

  • SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.

  • KEKALUTAN MENTAL 
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.
Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie.

  • PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
etiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.

  • PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN

Dalam dunia modern sekarng ini kemungkinan terjasi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah di buktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterkan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Penciptaan bom atom, reactor nukir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reactor nuklir di Uni Soviet, kebocoran gas beracun di India, pengunaan peluru kendali dalam perang Irak dan yang baru – baru ini terjadi di Jepang tepatnya di Fukushima terjadi ledakan reactor nuklir yang menyebabkan radiasi nuklir yang membahayakan kesehatan manusia,akibatnya masyarakat sekitar yang tinggal di daerah tersebut harus di ungsikan ke tempat yang lebih aman.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran Koran, layar TV. Pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari musibah ini.
Media massa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaab manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutam bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnys komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penonton dapat menhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bernama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang di filmkan dengan judul “Arie Hangara”.


  • PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab – sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia

Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan yang terkadang disebut nasib buruk ini dapat diperbaiki bila manusia itu mau berusaha untuk memperbaikinya.
Penderitaan yang timbul karen penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.


  • PENGARUH PENDERITAAN

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini di ungkapkan dalam pribahasa “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “Nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutab dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia beruang menentang kekerasan, dan lain – lain.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengdakan perubahan nilai – nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.
OPINI :
Manusia memang tidak seterusnya selalu mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Karena kita tidak tahu akan terjadi kapan penderitaan yang akan dialami kita pada suatu saat nanti.
Sebagai peduli terhadap penderitaan orang lain, biasanya ada suatu pihak yang memanfaatkan hal itu sebagai bahan pembuat barita atau sebagai karya seni yang beguna untuk media informasi. Jadi, dengan cara itu akan membuat seseorang yang melihat media informasi akan merasa priharin terhadap penderitaan seseorang dan akan menciptakan saling sikap peduli satu sama lain.


Daftar Pustaka:
https://www.kompasiana.com/adhbi/552877116ea834a0478b45aa/manusia-dan-penderitaan

Manusia dan Motivasi Hidup

1.  Apa yang Menimbulkan Semangat Dalam Berusaha
Menumbuhkan semangat kerja keras saat Anda bekerja merupakan sebuah keharusan. Hal tersebut dikarenakan Anda akan memperoleh kinerja yang sangatlah baik dalam pekerjaan yang Anda jalani karena adanya semangat dalam berkerja keras tersebut. Bila Anda tidak mempunyai semangat ini, pekerjaan Anda akan banyak yang tertunda dan Anda akan selalu bermalas-malasan karena tidak adanya dorongan dari semangat berkerja tersebut.
Bila kondisi ini semakin berlanjut, akan membuat Anda mengalami kehilangan semangat hidup pula. Maka dari itu, bila Anda tidak bisa mengatasi msalah semangat dalam bekerja keras ini, Anda bisa mengikuti kursus kepribadian yang akan membantu Anda menumbuhkan semangat Anda dalam berkerja keras tersebut.
Empat Cara Menumbuhkan Semangat Kerja Keras
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan guna menumbuhkan semangat Anda yang bekerja keras ini. Namun setidaknya ada empat cara paling ampuh yang mampu menumbuhkan semangat bekerja keras ini. Berikut adalah ketiga cara tersebut:
Berfokus pada Tujuan
Dengan Anda memfokuskan diri pada tujuan Anda, Anda akan terdorong dengan sendirinya dan akan bersemangat dalam bekerja guna mencapai tujuan Anda tersebut. Berfokus pada tujuan ini juga akan membuat Anda ringan dan lebih mudah dalam menjalankan berbagai pekerjaan yang menjadi tanggungan Anda.
Berkumpul Bersama Teman Pekerja Keras
Anda tidak boleh terlalu banyak bergaul dengan teman kerja yang selalu bermalas-malasan karena hanya akan membawa dampak buruk bagi Anda nantinya. Sebalaiknya, Anda harus banyak berkumpul dan bergauk dengan teman kerja yang merupakan pekerja keras sehingg Anda semakin terdorong dan termotivasi. Tidak menutup kemungkinan Anda juga akan terbantu dengan kehadiran mereka.
Mempermudah Pekerjaan
Cara mempermudah pekerjaan ini adalah Anda bisa membagi pekerjaan sesuai dengan kategorinya, sehingga Anda bisa mengerjakannya dengan cepat dan sekaligus.
Selalu berfikir dan Bersikap Positif
Dengan Anda selalu berfikiran dan bersikap positif dalam bekerja, akan menimbulkan semangat terdorong sendiri dalam menjalankan berbagai pekerjaan yang Anda jalani.

2.  Apa yang Menurunkan Antusiasme Seseorang dalam Berusaha
Bekerja setiap hari dengan intensitas tinggi bisa menurunkan semangat kerja. Alasannya sederhana, Anda kelelahan. Jika tak segera diatasi, bisa bisa mengganggu kinerja serta kurang fokus dan berakibat segala pekerjaan begitu sulit diselesaikan. Yuk, kenali dulu tanda tanda kelelahan yang perlu diwaspadai dan apa solusinya.
Rasa Malas
Malas adalah salah satu tanda tanda jika Anda sudah harus mengambil waktu untuk bersantai. Tidak menutup kemungkinan loh jika rasa malas ini bisa mengarah kepada depresi. Untuk itu, aturlah waktu dengan keluarga atau pasangan dan nikmati segala sesuatu yang bisa menjernihkan pikiran. Agen travel memiliki tujuan menarik yang bisa dipilih atau bisa juga sekedar seru seruan di sebuah cafe. Yang penting, Anda senang dan sedikit bebas dari rutinitas. Tapi ingat, malas disini bukan berarti sifat yang suka menunda nunda ya.
Susah Konsentrasi
Begitu lamanya Anda menyelesaikan pekerjaan yang sebenarnya sangat mudah untuk dikerjakan hanya gara gara sulit untuk konsentrasi. Kondisi ini bisa terjadi karena tubuh dalam keadaan sangat lelah atau pun stres. Alhasil, pikiran negatif pun lebih menguasai yang membuat sulit mengambil kesimpulan. Tindakan apa yang diambil? Bersyukur.
Ya, metode ini cukup efektif untuk membangkitkan semangat kerja karena tidak sedikit orang yang merindukan pekerjaan yang sedang Anda lakoni. Atau, banyak juga yang mengalami kondisi sama namun tetap bertahan guna mencapai tujuan.
Stamina Menurun
Tubuh mudah lelah dan mengantuk. Kalau kondisi ini terjadi, sebaiknya segera perbaiki menu makanan dengan yang bergizi. Hindari makanan yang mengandung minyak atau lemak karena bisa membuat tubuh kurang bergairah.  Sebaiknya, pilih makanan yang menyehatkan seperti buah dan sayuran, serta tak lupa minum air putih. Satu lagi, jangan abaikan olahraga ya. Kalau yang satu ini sepertinya wajib dilakukan biar tak mudah capek dan fit terus.
Bosan dengan Rutinitas
Jangan marah atau bingung jika hal ini dialami karena banyak orang merasakan hal yang sama.  Kejenuhan karena mengerjakan tugas setiap hari bisa menimbulkan kebosanan dan pastinya, menurunkan semangat kerja. Cara mengatasinya mudah yaitu dengan mencari hal dengan tantangan baru.
Atau, bisa juga bergabung dengan jaringan yang memiliki profesi sama untuk menambah ilmu. Dengan komunikasi sesama anggota, hal yang unik bahkan tak pernah Anda dengar akan membuat hidup jadi lebih berwarna. Dan tentu saja, memberi hal positif bagi kinerja.

3.  Mengapa sebagian orang merasakan vitalitas untuk mencapai tujuan dan sebagian lainnya tidak
Menurut saya mengapa sebagian orang merasakan atau menginginkan vitalitas untuk mencapai tujuan itu dikarenakan mereka mempunyai tujuan hidup atau semangat untuk tujuan hidup masa depan mereka, rata rata dari mereka mempunyai pola pikir yang berorientasi yang menuju masa depan dan untuk mencapai tujuan mereka juga tentunya, nah karena itulah mereka jadi termotivasi oleh tujuannya dan mempunyai semangat bahkan mencintai untuk mencapai tujuan mereka, dan juga mereka orang orang yang mau bersyukur dengan kehidupannya yang ada sehingga mereka terus berusaha untuk mencapai tujuannya. Dan sebagian orang yang tidak merasakan vitalitas untuk mencapai tujuan mungkin ya mereka bisa terbilang tidak mempunyai tujuan mereka tidak merencanakan atau mulai untuk build-up / membangun untuk mencapai tujuan mereka, kebanyakan dari mereka juga banyak yang tidak mensyukuri hidup yang sudah diberikan oleh Tuhan YME karena berkat ialah juga kita masi hidup sampai saat ini.


Daftar Pustaka
https://suciapriliaputri.wordpress.com/2018/06/29/berusaha-untuk-mencapai-suatu-tujuan/
https://dinishanti.com/penyebab-semangat-kerja-menurun/

Jumat, 16 November 2018

Tanggung Jawab dan Etika

Senin, 14 April 2014 
    Seperti biasanya, setiap hari senin ada upacara bendera. Yang tidak menggunakan topi atau dasi sudah pasti menjadi tontonan siswa siswi lain di depan, untung saja pada saat itu aku berpakaian lengkap, dengan dasi dan topi. Dan yang pasti menggunakan celana dan juga baju. Setelah upacara selesai ada waktu istirahat sekitar 5 menit, tapi pada saat itu aku langsung kembali ke kelas.
     Setelah sampai di kelas, aku langsung duduk. Tempat duduk ku itu di bagian paling belakang, dekat dengan jendela.
     Tidak berselang lama duduk, dari samping jendela tiba - tiba ada seorang perempuan memanggil:
    "Woi", aku pun langsung melihat ke arah jendela. Terlihat ada tiga perempuan di samping jendela. Lalu salah satu perempuan itu bilang: 
    "Mana yang namanya Ryan?" spontan, aku malah nunjuk ke arah teman yang di samping, padahal di dalam hati “ Ryan kan aku.".
    Seketika tiga perempuan itu pergi.
    "Barusan siapa?" tanya Rizki.
    Rizki ini adalah teman yang duduk di samping ku, yang menjadi andalan ku jika aku belum mengerjakan PR, atau sedang ada ulangan. Pokonya andalan banget, sering juga aku curhat ke dia.
    "Engga tau siapa." jawabku.
    "Lah kenapa lu tadi nunjuk ke gua?" tanya dia dengan heran.
    "Dia tadi nanya, mana yang namanya Ryan, tapi gua nunjuk ke elu wkwkwkwk." jawabku sambil tertawa.
    "Anjirrr lu!!!" dengan nada keras. Hampir seluruh penghuni kelas melihat ke arah kami berdua.
     Tiba - tiba si Diego, nge jitak kepala kami, lalu bilang:
    "Itu udah ada guru, diem napa jangan berisik, dongeng nya di terusin nanti aja." katanya, sambil memalingkan badan ke depan. 

    Bel istirahat berbunyi, tapi aku tidak pergi ke kantin, aku lebih memilih untuk mengerjakan PR yang sama sekali belum ku kerjakan. Dan si Rizki pergi ke kantin bersama Diego dan Anas.
    Tidak lama mereka kembali, Rizki langsung mendatangi ku lalu bilang:
    "Yan, tadi waktu gua lagi turun lewat tangga pojok, diliatin sama anak kelas 12, gara - gara lu tadi nunjuk ke gua?"
    "Mana gua tau!" jawabku, tanpa menoleh ke arah Rizki. Karena aku sendiri masih sibuk mengerjakan PR. Walaupun PR yang ku kerjakan ini mencontek kerjaannya dia.
    "Pasti gara - gara yang tadi nih." kata Rizki.
    "Gara - gara yang tadi gua nunjuk ke elu?" tanyaku.
    "Iya.”
    "Harusnya lu tadi bilang ke mereka, kalo lu itu Rizki bukan Ryan. Kalo perlu lu teriak deh. Lagian salah lu sendiri kan gak bilang." jawabku sambil menahan tawa.
    "Banyak alesan lu..." balas dia dengan nada kesal.
     
Setelah Rizki bilang seperti itu aku jadi tidak enak hati dengannya, apalagi kalau harus berurusan dengan kelas 12, jadi aku memutuskan untuk menemui tiga perempuan yang tadi meneriaki ku di luar jendela setelah sepulang sekolah, aku jadi semakin kepikiran tidak karuan, karena aku memang seperti ini kalau ingin bertemu dengan perempuan, gugup campur aduk tak karuan, bertemu dengan satu perempuan saja sudah membuat deg-degan apalagi tiga sekaligus, dan Bel pulang sekolah pun dibunyikan, aku langsung bergegas menemui mereka dan bilang yang sebenarnya. kalau aku ini Ryan, dan ternyata mereka sudah mengetahui hal itu, mereka hanya ingin mengetesku saja, lalu aku menanyakan soal kenapa si Rizki sampai diliatin oleh anak kelas 12 dan ternyata karena aku chattan dengan cewek yang bernama Karin dimana salah satunya itu ada diantara mereka bertiga dan akupun langsung kaget, kami memang belum pernah bertemu tapi sudah chattan walaupun hanya beberapa, bisa dibilang kenal di sosmed. ternyata anak kelas 12 itu juga menyukai Karin jadi tak wajar kalau si Rizki diliatin karena mereka taunya itu aku. dan aku pun sudah melakukan tanggung jawabku untuk jujur demi temanku dan akan meminta maaf dengannya keesokan harinya.

Kamis, 15 November 2018

MANUSIA, TANGGUNG JAWAB DAN PENGABDIAN

PERBEDAAN ANTARA MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB SERTA PENGABDIAN

A. TANGGUNG JAWAB
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, tanggung jawab adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawabitu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain.
Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakat. Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain.
Sebagai manusia yang mempunyai nilai dan harga diri (ciri-ciri manusia modern) seseorang dituntut untuk memiliki rasa tanggungjawab akan apa yang telah dilakukannya. Walaupun seseorang itu berada dalam masyarakat tradisional (Gemeinschaft) dia dituntut untuk memiliki sebentuk tanggung jawab seperti seorang kepala suku yang diharuskan untuk mengorganisir perluasan wilayah untuk perburuan, mengkoordinasi warga dalam menghadapi kelompok lain, memimpin perburuan dan sebagai ketua peradilan untuk menyelesaikan konflik antar warganya menurut adat dan norma-norma kesukuannya.

B.     Macam-macam Tanggung Jawab 
1.   Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memeyahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi.
Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
–       Contoh :
Apabila kita berjanji kepada diri sendiri untuk merubah tingkah laku kita yang buruk, kita harus menepati janji tersebut, karena dengan menepati janji tersebut berarti kita bertanggung jawab terhadap diri sendiri.
2.   Tanggung Jawab terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, isteri, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
–       Contoh :
Sebagai kepala keluarga, seorang ayah harus bertanggung jawab kepada keluarganya untuk memberi nafkah. Selain itu seorang ayah juga harus bertanggung jawab untuk membimbing keluarganya.
3.   Tanggung Jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
–       Contoh :
Seorang ketua RT/RW harus bertanggung jawab kepada warganya. Apabila terjadi perselisihan antar-warga, harus cepat ditangani dan jangan lepas tangan atas kejadian yang terjadi dalam masyarakat.
4.   Tanggung Jawab terhadap Bangsa dan Negara
Manusia pasti hidup ditengah-tengah suatu Negara. Dan tentunya anggota masyarakatnya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam Negara tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada bangsa dan negara.
–       Contoh :
Sebagai masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab, kita seharusnya dapat membayar pajak tepat waktu. Karena uang pajak juga untuk perkembangan pembangunan di Indonesia, dan tentunya hasilnya pun untuk masyarakat Indonesia juga yang menikmati.
5.   Tanggung Jawab terhadap Tuhan
Manusia diciptakan oleh Tuhan pasti didasari dengan rasa tanggung jawab, dan manusia dituntut untuk tahu mana yang benar dan mana yang salah atas perbuatannya. Selain itu, manusia juga harus menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
–       Contoh :
Setiap umat islam harus beranggung jawab dengan agamanya dengan menjalankan perintah-peintah Allah SWT, seperti shalat 5 waktu, mengaji, berpuasa, dan kegiatan agama lainnya.

C.    Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.

Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan Tuhan. Mereka meninggalakan keluarga dan tidak akan berkeluarga. Pengabdian terhadap negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan oleh pegawai negri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai. Sementara itu setiap hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi diri dalam pengabdian diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negri dikota tidak dapat dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti.

DAFTAR PUSTAKA:
https://arighudul.wordpress.com/2013/05/14/manusia-dan-tanggung-jawab-serta-pengabdian/ 

Minggu, 14 Oktober 2018

Cerita disaat Beda Budaya

Semua berawal dari game yang bernama Ninja Saga di Facebook, pada sekitar tahun 2012, disitu saya masih berada pada kelas 6 SD tapi saya sudah gemar atau bisa terbilang "kecanduan" dengan game, lalu kemudian saya di chat oleh orang yang belum saya kenal tapi sudah berteman di Facebook, dia mengajak saya untuk masuk ke dalam Clan yang ada di sistem game itu, kemudian saya menyetujui nya akan tetapi saya belum mengerti bagaimana cara bermain Clan, dan akhirnya pun ia mengajari saya, saya sempat bertanya-tanya dan kepikiran dia ini siapa apakah saya kenal dengan dia sebelumnya atau pun sebaliknya bisa saja dia memang teman saya tetapi saya tidak menyadarinya, tetapi tidak. disaat saya menanyakan dia ternyata dia berasal dari tempat yang lumayan jauh, dia berada di Makassar, jelas sangat jauh sekali. walaupun berada dari tempat yang jauh kami tetap berteman walaupun hanya dari sebatas sosial media, kami berteman baik dan cukup akrab. dia mengajarkan saya tentang budaya budaya yang ada di makassar, bahasanya, dan lainnya. 

Seiring dengan perkembangan teknologi, kami bisa bertemu walaupun lewat HP/Smartphone atau lewat Video Call, cara bicaranya beda sekali saya bingung awalnya tapi karena sering telponan jadi terbiasa dengan kata-katanya maupun logatnya. kami masih berteman baik hingga saat ini walaupun belum pernah bertemu tapi suatu saat saya harap bisa bertemu dengannya.